Senin, 09 Januari 2017

Jokowi Pesan 3 Kapal Selam dari Korsel

Presiden Joko Widodo atau Jokowi pesan 3 kapal selam baru dari Korea Selatan. Kapal selam kelas Changbogo sejumlah US$ 250 juta itu bakal dipakai untuk memberi kemampuan armada laut Indonesia.

Menurut Jokowi, sekarang ini Indonesia serta Korea Selatan sudah mempunyai hubungan kerja pembuatan kapal selam pada perusahaan BUMN pembuat kapal, PT PAL, serta perusahaan pembuat kapal Daewoo Shipbuiliding and Marine Engineering (DSME). Keduanya tengah kerjakan tiga kapal selam kelas Changbogo yang di pesan Pemerintah Indonesia sejumlah 250 juta dolar AS.

DSME bakal jadi tuan tempat tinggal pembangunan 2 kapal selam yang dipesan Jokowi, sedang 1 kapal selam bakal di bangun keduanya di galangan PT PAL di Indonesia.

Baca juga:

Walau pesan 3 kapal selam dari Korea, Jokowi tetaplah menginginkan supaya industri pertahanan juga tetaplah dikuasai Indonesia dengan system transfer tehnologi.  " Jangan pernah kita beli-beli saja, duit kita lari ke negara lain, Indonesia ya beberapa menggunakan, tak menghasilkan, " kata Jokowi di Korea Selatan, Kamis 12 Desember malam.

Karenanya ada transfer tehnologi, sambung Jokowi, jadi Indonesia akan mempunyai kekuatan sama dalam membuat product pertahanan.

 " Kita bukan sekedar kapal selam, namun kapal lain yang diperlukan, namun juga industri pertahanan, hubungan kerja ini mesti transfer tehnologi, sekarang ini kita hubungan kerja untuk kapal selam serta ke depan untuk industri yang lain, " tutur Jokowi.

Waktu di Korsel, Presiden Jokowi mengadakan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye. Dalam pertemuan itu, Korsel berkemauan untuk jadi besar hubungan kerja industri maritim dengan Indonesia.

Minggu, 08 Januari 2017

Kehebatan Kapal Perang Buatan RI

Industri perkapalan nasional makin disadari kemampuannya bangun beragam type kapal untuk keperluan militer, baik untuk pertahanan dalam negeri ataupun diekspor ke negara lain. Satu diantara buktinya yakni ekspor perdana kapal perang Strategic Sealift Vessel (SSV) BRP Tarlac (LD – 601) yang disebut pesanan Kementerian Pertahanan Nasional Filipina.

Direktur Paling utama PT PAL Indonesia, Firmansyah‎ menyampaikan, kapal sejumlah US$ 90 juta atau setara dengan Rp 1 triliun ini adalah pengembangan kapal pengangkut Landing Basis Dock (LPD). Kapal itu memiliki ukuran panjang 123 mtr. serta lebar 21, 8 mtr. dan mempunyai kecepatan 16 knot dengan ketahanan berlayar sepanjang 30 hari di laut terlepas.

 " Kapal ini mempunyai kekuatan membawa dua helikopter, serta mengangkut kapal landing craft utility (LCU) dan beberapa tank perang sampai truk militer, " tutur dia dalam info tercatat di Jakarta, Senin (9/5/2016).

Baca juga:

Firmansyah mengungkap, terkecuali bangun kapal, sekarang ini PT PAL juga tengah meningkatkan beberapa produk yang dapat di pasarkan didalam negeri ataupun luar negeri. Terlebih untuk penuhi keperluan kapal perang serta kapal negara sesuai sama pesanan diantaranya dari Kementerian Pertahanan, Kepolisian Rl, Kementerian Kelautan serta Perikanan, Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan (Direktorat Jenderal Bea serta Cukai) dan Otonomi Daerah ataupun swasta, dan pesanan luar negeri.

 " Kami juga meningkatkan rekayasa umum dengan spesifikasi spesifik berdasar pada keperluan. Pada sekarang ini PT PAL telah kuasai tehnologi produksi komponen pendukung industri pembangkit tenaga listrik serta konstruksi terlepas pantai, " kata dia.

Beberapa produk yang pernah ditangani seperti Steam Turbine Assembly s/d 600 MW, Komponen Balance of Plant serta Boiler s/d 600 MW, Compressor Module 40 MW, Barge Mounted Power Plant 30 MW, Pressure Vessels serta Heat Exchangers, Generator Stator Frame s/d 600 MW, serta Wellhead Basis s/d 3. 000 ton.

‎Sementara itu, Menteri Perindustrian Saleh Husin menyampaikan, dengan status sebagai negara maritim, dan support dari sumber daya manusia (SDM) serta perbaikan infrastruktur didalam negeri dipercaya mumpuni untuk menguatkan industri strategis ini ke depan.

 " Di industri perkapalan, pemerintah mempunyai program penguatan seperti berikan insentif fiskal berbentuk Bea Masuk Dijamin Pemerintah (BMDTP) untuk impor komponen kapal hingga galangan kita lebih leluasa bangun kapal, utilitas maksimal serta tenaga kerja terserap, " kata dia.

Beleid masalah BMDTP itu tertuang dalam Ketentuan Menteri Keuangan 249/PMK011/2014. Sarana yang lain adalah PP Nomor 69 Th. 2015 mengenai sarana fiskal untuk impor serta/atau penyerahan kapal laut, pesawat hawa, kereta api serta suku cadangnya. Kebijakan ini berikan insentif PPN tak dipungut untuk sebagian alat transportasi, seperti galangan kapal, kereta, serta pesawat dan suku cadangnya.

Kemenperin mencatat, jumlah industri galangan kapal sekira 250 perusahaan yang terpusat di Batam serta Pulau Jawa. Kemampuan produksi untuk bangunan baru 1 juta dead weight ton (DWT) per th. serta reparasi 12 juta DWT. Sementera, kekuatan sarana bangunan baru s/d 50 ribu DWT serta reparasi 300 ribu DWT.

Type kapal yang sudah dapat di produksi didalam negeri diantaranya Kapal Curah (Bulk Carrier), Kapal Ferry Ro-Ro, Chemical tanker, Landing Basis Dock, LPG Carrier, Dry Cargo Vessel, kapal penumpang, kapal kargo serta container, tanker, kapal ikan, tug boat danKapal Patroli Cepat.

Sabtu, 07 Januari 2017

Daftar Kapal Perang Canggih Buatan Indonesia

Industri maritim nasional di masa Presiden RI Joko Widodo kelihatannya makin bercahaya. Perusahaan galangan kapal nasional sudah sukses berinovasi sampai membuat beragam product yang disenangi konsumen lokal serta luar negeri.

Sebut saja PT PAL Indonesia (Persero), perusahaan galangan kapal plat merah yang mempu tingkatkan kwalitas serta type produknya. Sekarang ini, PAL dapat menghasilkan sebagian type kapal perang.

Bukan sekedar disukai serta dipakai oleh TNI-AL, product kapal perang dari PAL mulai disukai beragam negara. Filipina jadi negara yang memakai kapal perang buatan PAL. Sekarang ini, Malaysia serta Uni Emirat Arab (UEA) juga tengah lakukan finalisasi design untuk ‎memesan kapal yang sama dari PAL.

Baca juga:

Sebagai negara maritim, Indonesia memanglah semestinya meningkatkan industri perkapalan. Geliat industri maritim Indonesia, terutama galangan kapal, juga disukai beragam negara‎.

Lantas apa sajakah type kapal perang yang dapat di produksi Indonesia, terutama oleh PAL? Tersebut daftarnya :

1. Strategic Sealift Vessel (SSV)

SSV adalah type kapal pengembangan dari ‎jenis Loading Basis Dock. Kapal ini mempunyai manfaat sebagai kapal pengangkut personil serta alat tempur, dari mulai truck, tank sampai helikoper.

Sekarang ini TNI-AL memakai sebagian type kapal ini. Bahkan juga di Filipina, kapal produksi PAL jadi kendaraan laut paling besar yang dipunyai militer Filipina. Terkecuali dapat mengangkut banyak pe‎rsonil, SSV buatan PAL juga dikenal telah mengaplikasikan tehnologi yang mutakhir.

Kapal type ini di bandrol sejumlah US$ 90 juta atau setara dengan Rp 1 triliun, bergantung dari spesifikasi tehnis. Kapal itu memiliki ukuran panjang 123 mtr. serta lebar 21, 8 mtr. dan mempunyai kecepatan 16 knot dengan ketahanan berlayar sepanjang 30 hari di laut terlepas.

Perusak Kawal Rudal



2. Perusak Kawal Rudal (PKR)

Kapal PKR adalah kapal perang mutakhir type Frigate Class yang mempunyai panjang 105, 11 mtr. ; lebar 14, 2 mtr. ; kecepatan 28 knot. Kapal ini bisa berlayar hingga 5. 000 nm pada 14 knot serta ketahanan berlayar 20 hari.

Kapal perusak ini mempunyai empat kekuatan tempur yaitu, kekuatan perang antar permukaan. Dengan tembakan torpedo serta rudal, PKR 1 bisa menenggelamkan kapal perang musuh.

Perang di hawa, dengan senjata yang dipunyai bisa menghancurkan jet tempur atau pesawat musuh. Kapal ini dapat digunakan untuk perang bawah laut. Serta yang paling akhir kekuatan perang elektronika.

Dengan perlengkapan elektronika, kapal in dapat membajak atau lakukan jammer pada system persenjataan serta kendali dari kapal perang musuh.

Sekarang ini TNI-AL mempunyai sebagian type PKR, seperti KRI Ahmad Yani serta KRI Slamet Riyadi. Cuma saja kapal-kapal itu buah hasil impor.

PAL, sekarang ini memanglah telah mempunyai kekuatan untuk bikin kapal type ini. Bahkan juga diklaim, mempunyai tehnologi yang sedikit semakin maju dari kapal-kapal yang dimpor TNI-AL dari luar negeri itu.

Kapal Selam

3. Kapal Selam

‎PAL sekarang ini tengah merampungkan pembuatan kapal selam pesanan dari TNI. Pembuatan kapal selam oleh PAL ini adalah hasil hubungan kerja dengan Korea Selatan dalam soal transfer tehnologi. Kapal selam yang di produksi oleh PAL yaitu type Changbogo.

TNI nanti bakal mempunyai 12 kapal selam. Dalam produksinya, 2 kapal selam di produksi di galangan kapal Korea Selatan, sedang 1 kapal selam tengah di produksi di galangan kapal punya PAL. Nanti kapal selam ke 4 sampai ke 12 bakal di produksi sendiri oleh PAL.

Kapal ini di buat untuk mengemban pekerjaan melindungi perairan Indonesia serta keutuhan NKRI dari bawah laut. Kapal selam yang tengah di produksi PAL ini dapat menyelam meraih 400-500 mtr. didalam air serta dibekali rudal yang dapat menembak jarak jauh.

Jumat, 06 Januari 2017

TNI AL dan AL Filipina Kerja Sama Cari 4 Kru Hilang Misterius

Empat orang prajurit TNI AL hilang misterius di perairan Talaut, Sulawesi Utara. Pencarian dikerahkan dengan pertolongan Angkatan Laut Filipina.

Empat kru yang hilang itu yaitu Kepala Tim Pengawalan Letda Laut (P) Faisal Dwi, Kelasi Kepala Amo Dia Mahendra, Serda Mes Rizky Dwi Zeptianto, serta Kelasi Dua Isy Badnur Rohim. Mereka yaitu kru KRI Layang-635. Kapal yang tengah mengawal kapal nelayan Filipina yang masuk perairan Indonesia. Mereka hilang kontak mulai sejak 14 Desember 2016.

Pihak TNI AL awal mulanya mengerahkan enam kapal untuk pencarian kru yang hilang itu. Yakni KRI Diponegoro, KRI Layang, KRI Sidat, KRI Ahmad Yani, KRI Arun, KRI Lambung Mangkurat, serta kemampuan hawa.

Baca juga:

 " Dengan lihat keadaan cuaca serta geografis di tempat dan pertimbangan operasional, TNI AL mengerahkan penambahan unsur LPD KRI Dr. Suharso-990 (Kapal Tempat tinggal Sakit) dengan 1 Heli Bell serta 1 Heli BO-105 (Onboard), yang gagasannya bakal dipakai sebagai Kapal Markas, " kata Kadispen AL Laksamana Pertama Gig Jonias Mozes Sipasulta dalam info tercatat, Sabtu (24/12/2016).

Pencarian dikerjakan di darat serta pulau-pulau di sekitaran tempat. Pencarian melibatkan unsur Lanal Melonguane, Lanal Morotai, Posal Tobelo, dan pertolongan Pemda setempat.

TNI AL juga bekerjasama dengan Naval Fleet East Mindanao (NFEM) Command. " Direncanakan dari Angkatan Laut Filipina bakal mensupport serta melibatkan satu kapal perangnya yakni BRP Magat Salamat (PS-20), " Gig menerangkan.

Kamis, 05 Januari 2017

Perairan Nusantara Jadi Kuburan Kapal Asing Pencuri Ikan

Pemerintah selalu menggalakkan pemberantasan illegal fishing atau praktek pencurian ikan oleh kapal asing. Dengan cara serentak, 23 kapal asing pencuri ikan diledakkan serta ditenggelamkan di tujuh tempat tidak sama di Indonesia.

Humas Pengawasan Sumber Daya Kelautan serta Perikanan (PSDKP) menerangkan, penenggelaman beberapa puluh kapal itu dikerjakan oleh aparat Polri serta TNI AL, di pimpin segera Menteri Kelautan serta Perikanan Susi Pudjiastuti lewat live streaming dari Kantor KKP Jakarta pada Selasa 5 April 2016 jam 10. 00 WIB.

Beberapa puluh kapal itu adalah hasil tangkapan sepanjang periode Oktober 2015 hingga Maret 2016 oleh Polri, TNI AL serta KKP. Penangkapan itu juga sudah mempunyai ketentuan hukum.

Di perairan Mempawah, Kalimantan Barat, umpamanya, ada dua kapal asal Vietnam yang diledakkan serta ditenggelamkan. Tetapi, sistem penenggelaman kapal oleh Direktorat Kepolisian Perairan Polda Kalimantan Barat memerlukan saat sebulan lamanya.

Baca juga:

Satu diantara kapal yang ditenggelamkan yaitu KM Cahaya 228. Kapal itu disangka mengambil ikan pada Selasa, 1 Maret 2016, sekitaran jam 18. 00 WIB di perairan Pulau Sempadi. Kapal itu berbendera Indonesia dengan nakhoda atas nama Phung Van An asal Vietnam.

Wakil Direktur Direktorat Polair (Dit Polair) Polda Kalimantan barat Ajun Komisaris Besar Andreas Widi Handoko menyampaikan, penenggelaman dua kapal asing Vietnam di Pulau Datu, Kabupaten Mempawah pada Selasa, 5 April 2016, jam 10. 00 WIB.

 " Ada dua unit kapal Vietnam. (Penenggelaman kapal) Itu dikerjakan serentak, " tutur Andreas Widi Handoko pada Liputan6. com, Rabu (6/4/2016).

Andreas menerangkan, tempat pemberangkatan dua kapal asing itu dari dermaga KSOP Pontianak. Kapal yang ditenggelamkan yaitu KM Cahaya 233 serta KM Cahaya 533.

 " Pelaksana penenggelaman kapal oleh Dit Polair Polda Kalimantan barat, Unit Brimob Polda Kalimantan barat, komando penenggelaman, serta Satgas Illegal Fishing 115, " tambah Andreas.

Batam serta Medan

Aktivitas pemusnahan kapal asing pencuri ikan juga berjalan di perairan Batam, Kepulauan Riau. Hari yang sama atau Selasa, 5 April 2016, tim paduan dibawah koordinasi Satgas 115 Kementerian Kelautan serta Perikanan menenggelamkan 15 kapal illegal fishing yang beroperasi di Kepulauan Riau.

Dari 23 kapal yang diledakkan tim paduan, lima kapal di Pulau Momoy, dua kapal di perairan Tarempa, serta delapan kapal di Ranai Sama di perairan Natuna. Sistem penenggelaman dikomando segera Menteri Kelautan serta Perikanan Susi Pudjiastuti di kantornya di Jakarta.

Sesaat di Sumatera Utara, tiga kapal diledakkan serta ditenggelamkan di perairan Belawan. Dari tiga kapal itu, satu salah satunya kapal berbendera Malaysia.

Direktur Polisi Perairan (Polair) Polda Sumut Kombes Badan Musrela mengatakan, ketiga kapal itu diledakkan dengan cara serentak. Satu kapal berbendera Malaysia adalah kapal pukat trawl dengan nomor PSF 2436.

 " Kapal berbobot 52, 68 GT berbendera Malaysia itu kita tangkap di perairan Batubara pada 20 Maret lantas. Sedang dua yang lain kapal nelayan lokal, " papar Badan, Selasa 5 April 2016.

Badan menerangkan, penyidik sudah mengambil keputusan seseorang tersangka bernama Phan Rhuanthong warga negara Thailand sebagai nakhoda kapal berbendera Malaysia. Kapal itu juga mempunyai empat nakhoda asal Myanmar.

Tentang dua kapal yang lain, Badan menjelaskan kapal-kapal itu berbendera Indonesia. Cuma saja, kapal-kapal dengan bobot 7 GT bermesin 28 PK serta satunya lagi berbobot 5 GT bermesin 28 PK diamankan lantaran lakukan illegal fishing dengan memakai alat tangkap yang dilarang.

 " Dua tersangka telah diolah, yakni Muhammad Yusuf, warga Desa Rugemuk, Pantai Labu, Deli Serdang, serta Abdul Muis, warga Pantai Labu, Deli Serdang, " tutur Badan.

Ia mengungkap juga, penenggelaman kapal pelaku illegal fishing adalah sisi dari aktivitas yang di pimpin Menteri Perikanan serta Kelautan Susi Pudjiastuti. Karenanya, Polair Polda Sumut selalu mengadakan operasi mencegah serta penindakan pada tindakan illegal fishing.

 " Kita tunggulah instruksi Ibu Menteri, kita siap lakukan penenggelaman (kapal asing pencuri ikan) di dalam laut bila pelaku lakukan perlawanan, " Badan menandaskan.

Rabu, 04 Januari 2017

Kapal Ikan Mengendap-endap Selundupkan 30 Ton BBM

Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) TNI AL Lantamal IV Tanjung Pinang kembali mengamankan usaha penyelundupan 30 ton bahan bakar minyak (BBM) pada Minggu awal hari, 8 Januari 2017, di sekitaran perairan Pulau Buru, Karimun Kecil, Kepulauan Riau.

Komandan Lantamal IV Laksma TNI Laut S Irawan menerangkan, penggagalan usaha penyelundupan BBM itu berawal dari aktivitas patroli Tim WFQR dengan memakai unsur Patkamla KAL Marapas dengan nomor lambung II-4-65.

 " Tim mencurigai ada gerakan kapal motor tanpa ada nama yang beraktivitas di dalam kegelapan malam serta gelombang laut yang cukup tinggi, " tutur Irawan dalam info tercatat.

Baca juga:

Lihat gelagat yang mencurigakan itu, tim WFQR menguber kapal yang selalu melaju untuk melarikan diri dari kejaran petugas. Sesuai sama standard operasinal prosedur (SOP), tim pernah melepas tembakan peringatan untuk hentikan laju kapal.

Waktu meraih Pulau Karimun Kecil, kapal sukses dihentikan serta dikendalikan tim WFQR. Menurut Irawan, beberapa penyelundup BBM yaitu pemain lama serta diindikasikan terkait dengan sindikat internasional penyelundupan BBM.

Modus yang dipakai oleh beberapa pelaku penyelundup BBM yaitu dengan mengambil BBM ilegal dari West OPL serta memindahkan ke kapal ikan yang dimodifikasi. Setelah itu, BBM dibawa menuju perairan Tanjung Balai Karimun untuk diangkut dengan memakai kapal-kapal yang memiliki ukuran lebih kecil.

 " Dari hasil kontrol, kapal itu tak mempunyai nama dengan tonase diprediksikan 35-40 GT. Kapal tanpa ada nama berlayar dari Tanjung Balai Karimun dengan maksud perairan Pulau Karimun Kecil, berbendera Indonesia dengan nahkoda berinisial IB dan tiga orang ABK yakni YR, EP serta BG, " papar Irawan.

Yang memiliki kapal, kata dia, berinisial I yang disebut warga Pulau Buru Tanjung Balai Karimun. Sesudah di check, kapal itu tidak mematuhi beberapa ketentuan, salah satunya kapal berlayar tanpa ada diperlengkapi Surat Pemberitahuan Berlayar (SPB), tak diperlengkapi dengan dokumen muatan (manifes) kapal serta kapal berlayar tanpa ada diperlengkapi dokumen pelayaran.

Menurut Danlantamal IV, penyelundupan BBM kesempatan ini tidak sama. Bila umumnya BBM diselundupkan ke luar negeri, penyelundup kesempatan ini bakal membawa masuk ke Indonesia. Beberapa pelaku berniat memakai kapal ikan memiliki ukuran kecil yang sudah dimodifikasi untuk mengangkut BBM manfaat mengelabui petugas.

Kapal bersama semua ABK serta muatan setelah itu dibawa menuju Dermaga Yos Sudarso Mako Lantamal IV Tanjungpinang manfaat penyelidikan serta sistem hukum selanjutnya dibawah pengawalan tim WFQR Lantamal IV.

Selasa, 03 Januari 2017

Inilah Kapal Perusak Milik Jepang yang Berlabuh di Jakarta

Tiga kapal Pasukan Bela Diri Jepang yang terbagi dalam dua kapal perusak (destroyer) serta satu kapal latih, berlabuh di Jakarta International Container Terminal mulai 22 sampai 25 Februari 2017.

Dalam kunjungan itu, Liputan6. com memiliki kesempatan " mengintip " kapal latih, JS Shimayuki, serta kapal destroyer atau penghancur punya Jepang, JS Asayuki.

Waktu naik ke kapal Shimayuki, beberapa mass media disambut oleh beberapa calon perwira Pasukan Bela Diri Maritim Jepang. Tidak cuma lelaki, ada banyak dari mereka yang perempuan.

Oleh pemandu Open Ship JS Shimayuki, beberapa mass media dipertunjukkan sebagian sarana serta tehnologi yang ada dalam kapal berbobot 3. 050 ton itu.

Walau termasuk training vessel (TV) atau kapal latih, JS Shimayuki juga diperlengkapi dengan senjata. Sebagian salah satunya yaitu ASROC launcher, 324 mm triple torpedo tubes, serta 76mm rapid fire gun.

ASROC (Anti-Submarine ROCket) yaitu perlatan yang meluncurkan misil anti-kapal selam, dimana manfaat itu tidak jauh tidak sama dengan 324 mm triple torpedo tubes. Disamping itu 76mm rapid fire gun adalah senjata untuk menyerang pesawat serta kapal.

Sesudah lihat sebagian senjata di JS Shimayuki, Liputan6. com berserta mass media lain beralih ke kapal destroyer JS Asayuki.

Baca juga:

Senjata di kapal berbobot 3. 050 ton itu tidak jauh tidak sama dengan perlengkapan yang ada di JS Shimayuki. Bedanya, didalam kapal dengan panjang 130 mtr. itu ada helikopter SH-60J.

SH-60J adalah helikopter militer keluaran Mitsubishi bermesin twin turboshift. Helikopter terebut bertugas untuk patroli anti-kapal selam Pasukan Bela Diri Maritim Jepang.

JS Shimayuki serta JS Asayuki adalah kapal pengawal kapal JS Makinami. Kehadiran ketiga kapal yang membawa 590 awak kapal, dimana 110-nya adalah calon perwira yang baru lulus dari sekolah calon perwira, itu mempunyai tujuan untuk mempererat persahabatan Indonesia dengan Jepang.

Diluar itu, Kesatuan Latihan Laut Samudera Pasukan Bela Diri Maritim Jepang yang dikomandoi oleh Kolonel Laut Masahiko Kawakubo menyampaikan, kunjungan itu berikan peluang pada 110 calon perwira yang baru lulus dari sekolah calon perwira untuk memberi pengetahuan serta ketrampilan.

Senin, 02 Januari 2017

Uni Emirat Arab Bakal Beli Kapal Perang Buatan Indonesia

Industri strategis di Indonesai mulai tunjukkan taringnya. Sesudah perusahaan plat merah, PT Pindad (Persero) yang telah mulai mendunia dengan produk-produknya, saat ini giliran PT PAL Indonesia (Persero).

Perusahaan yang menghasilkan beragam type kapal laut ini mulai di kenal banyak negara. Banyak kapal perang produksi PAL yang dipakai TNI-AL‎, jadi satu diantara media untuk perusahaan untuk tunjukkan pada dunia tentang kekuatan perusahaan.

Dapat dibuktikan, sesudah pertengahan 2016 PAL mengekspor kapal perang pertama ke Filipina, saat ini perusahaan timur tengah, Uni Emirat Arab (UEA) ‎ menyebutkan tertarik untuk beli satu diantara product pertahanan dari PAL.

Baca juga:

 " Telah ada MoU dengan PAL, mereka bakal buat kapal perang type LPD serta atau PKR‎, " kata Deputi Usaha Bagian Industri Pertambangan, Industri Strategis serta Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno pada Liputan6. com, Minggu (19/3/2017).

Disebutkan Harry, menerangkan kapal type LPD (Landing Basis Dock) adalah kapal perang yang mempunyai manfaat sebagai pengangkut pasukan serta kendaraan-kendaraan tempur. Sekarang ini, TNI‎-AL mempunyai kapal type yang sama, seperti satu diantaranya KRI Bandar Aceh.

Sedang kapal perang type PKR (Perusak Kawal Rudal), yaitu kapal perang yang berperan untuk‎ menghancurkan musuh. Sekarang ini TNI-AL mempunyai sebagian type PKR, seperti KRI Ahmad Yani serta KRI Slamet Riyadi. Cuma saja kapal-kapal itu buah hasil impor.

PAL, sekarang ini memanglah telah mempunyai kekuatan untuk bikin kapal type ini. Bahkan juga diklaim, mempunyai tehnologi yang sedikit semakin maju dari kapal-kapal yang dimpor TNI-AL dari luar negeri itu.

 " Untuk yang sama UAE, PAL tengah membahas keperluan serta spesifikasi yang dimau UAE bakal jadi apa, " tegas Harry.

Minggu, 01 Januari 2017

Kapal Perang Baru Buatan Batam Amankan Laut Timur Indonesia

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi resmikan peluncuran tiga kapal perang baru buatan Batam, Kepulauan Riau. Kapal-kapal itu bakal dioperasikan untuk mengamankan lokasi perairan di timur Indonesia, terutama lokasi perbatasan.

 " Tiga kapal cepat product dalam negeri ini user-nya Armamatim (Armada Maritim laut Timur) untuk patroli pengamanan, " kata Ade waktu peresmian tiga kapal perang di Pelabuhan Batu Ampar Batam, Selasa, 10 Januari 2017.

Diluar itu, kata dia, ketiga kapal perang itu juga untuk menukar kapal-kapal patroli yang telah tua hasil hibah dari luar negeri. " Saat ini, alustista kita di produksi di negeri sendiri yang mutunya tak kalah dari buatan luar, " tutur KSAL.

Baca juga: 

Mengenai kapal perang itu yaitu KRI Tatihu dengan nomor lambung 853, KRI Monitoran 854, serta KRI Madidihang 855. Terkecuali mempunyai sonar, kapal perang berkecepatan 40 knot itu juga diperlengkapi dengan meriam kaliber 20 mm dan senjata mesin kaliber 12 mm selama 4, 5 m serta lebarnya 7, 9 m.

Ketiga KRI di buat oleh PT Palindo Marine Shipyard Batam. Semasing kapal menggunakan dana sekitaran Rp 65 miliar dalam sistem membuatnya. Ketiga KRI patroli cepat dengan mesin penggerak MTU/2480 HP nanti bakal diawaki 35 kru dari TNI Angkatan Laut.